Sindiran-sindiran pedas untuk Jokowi gagal atasi kabut asap
- MUB
- Oct 7, 2015
- 2 min read

MUB - Meski Presiden Joko Widodo sudah beberapa kali mendatangi lokasi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, namun hingga hari ini kabut asap masih terus terjadi dan di beberapa wilayah bertambah pekat. Pemerintah dinilai lamban mengatasi kebakaran hutan. Di sisi lain, penanganan terhadap para korban juga dituding minim.
Direktur LSM Walhi Kalimantan Barat Anton Widjadja menilai, penanganan bencana kabut asap yang dilakukan pemerintah selama ini hanya berfokus pada pemadaman dan penegakan hukum"Belum ada satu pun upaya konkret pemerintah untuk menolong korban terdampak.
Bahkan masyarakat terpaksa harus membiayai pengobatan sakit gangguan pernapasan dengan uang pribadi karena tak ada posko kesehatan yang buka 24 jam."Tudingan ini diakui Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang menyatakan bahwa penanganan kesehatan para korban kabut asap cukup buruk.
Hal ini terlihat dari jumlah Posko kesehatan dan alat-alat kesehatan tidak sebanding dengan banyaknya masyarakat yang menjadi korban. "Padahal Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan untuk lebih aktif menangani korban," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Selasa, (6/10).
Soal masker misalnya, Sutopo menyatakan, masker yang selama ini disediakan dan dibagikan ke masyarakat adalah masker biasa yang berbahan kanvas. Padahal, masker jenis tersebut bukan masker yang layak untuk digunakan melawan kabut asap. Seharusnya, masker yang dibagikan Kementerian Kesehatan adalah masker jenis N95 yang bisa menyaring partikel debu hingga 95 persen.
"Kalau memang dananya kurang, bisa menyurati Kepala BNPB," kata Sutopo.Suara-suara ketidakpuasan pun muncul, salah satunya melalui media sosial. Seperti yang diunggah Jonru, foto anak kecil korban bencana asap di Riau melalui akun Facebook-nya. Dalam foto itu, anak berkepala cepak tersebut menuliskan pesan untuk Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

"Pak Presiden kalau tak bisa matikan asap, kirimkan kami uang untuk ke dokter #saveriau," tulis pesan anak tersebut, Selasa (6/10).
Postingan ini kemudian ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan foto itu mendapat like di Facebook lebih dari 88 ribu. Kemudian lebih dari 18 ribu netizen membagikan foto tersebut. Dalam caption fotonya, Jonru menuliskan agar Jokowi bisa membaca pesan yang disampaikan anak dalam foto ini.
"Pak Presiden, tolong baca ini," tulis Jonru.
Di Medan, aksi teatrikal dilakukan dua orang yang memakai kostum tokoh pewayangan, Gatot Kaca dan Raden Antasena. Mereka muncul di Bundaran Majestik Medan, Selasa (6/10) dengan mengenakan masker. Gatot Kaca ini diperankan Asep Sabar Mustaqim, seniman Medan. Sementara Raden Antasena dilakonkan Ki Barong Mulyono.
Comments